Kamis, 19 November 2020

GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu proses dimana semua penduduk di dunia ini bisa saling terhubung bertukar segala sesuatu tanpa terikat batas wilayah dan kebangsaan. Segala proses tersebut tercapai karena beberapa faktor. Pertama adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan penting dalam memudahkan interaksi manusia dimanapun kapanpun berada.

Kedua adalah adanya kerukunan antar negara yang bisa memungkinkan terjadinya kerjasama antar negara baik dalam hal ekonomi, politik, maupun budaya. Ketiga semakin berkembangnya teknologi transportasi yang mempermudah akses transportasi dan ekspidisi antar negara.

Kita berada di era globalisasi. Dapatkah kamu menyebutkan dan menjelaskan fakta tentang globalisasi yang ada di sekitarmu? Semakin berkembangnya globalisasi membuat kita sadar bahwa saat ini globalisasi sudah menyentuh kehidupan sehari – hari kita. Berikut adalah contoh globalisasi dalam kehidupan sehari – hari:

Banyak produk asing beredar di Indonesia mulai dari busana, alat elektronik, hingga makanan. 

Banyak pasar swalayan atau supermarket menggantikan pasar tradisional.

Pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin misalnya buruh – buruh pabrik telah digantikan oleh mesin – mesin yang lebih efisien. 

Jual beli online terus berkembang sehingga jual beli tidak hanya di lakukan di pasar. 

Meningkatnya penggunaan gadget karena gadget mampu menawarkan berbagai fitur yang membuat segala hal lebih efektif dan efisien.

Teknologi terbaru bisa diakses semua orang seperti video call, email, sosial media, bukan lagi hal asing bagi masyarakat. 

Pandangan baru terhadap etos kerja yang lebih disiplin. 

Banyak tenaga ahli dalam dunia kerja Indonesia. 

Mode busana yang terpengaruh bangsa lain seperti halnya Paris, Milan, dan Tokyo. 

Terjadi pertukaran budaya internasional seperti K-POP dan budaya hip hop dari barat. 

Peran wanita yang mulai sejajar dengan pria sehingga wanita bisa bekerja di setiap bidang yang dikerjakan oleh pria.

Persebaran informasi yang sangat cepat sehingga banyak sekali hal kecil yang bisa merajalela atau viral di dunia maya. 

Dibentuknya Perserikatan Bangsa Bangsa yang menjadi wadah yang memungkinkan proses globalisasi berjalan lancar.

Pemerintah lebih terbuka dan demokratis mulai dari pemerintahan desa hingga pemerintahan pusat.

Masuknya ideologi-ideologi asing sehingga kita harus berpegang teguh pada pancasila.
Banyak bahasa asing yang dipelajari di Indonesia seperti bahasa Mandarin, Jepang, Perancis, Jerman, Arab, dan Rusia.

Apa manfaat globalisasi bagi manusia di berbagai belahan dunia? Perhatikan di sekitar kita. Ketika kita berbelanja di supermarket, kita menemukan berbagai makanan dan barang yang diproduksi di luar negeri. Aneka pasta dari Italia, keju dari Belanda, kursi plastik buatan Tiongkok, atau peralatan dapur produksi Jerman. Apakah makanan dan barang produksi Indonesia juga ada di luar negeri? Tentu saja! Sekarang di negara lain tidak sulit menemukan gudeg dalam kaleng produksi Indonesia. Kain dan perabot hasil karya pengrajin daerah pun semakin terkenal di mancanegara. Kemudahan dalam pertukaran produk merupakan salah satu hal positif dari globalisasi.

Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin canggih menandai dimulainya era globalisasi. Telepon, satelit, televisi, dan jaringan internet, membawa berita dari belahan dunia lain tanpa jeda waktu. Dalam sekejap, berita penting dan populer tersampaikan ke segala penjuru dunia.

Namun perlu pula kita waspadai. Globalisasi dapat memengaruhi kebudayaan manusia di sebuah negeri. Masuknya pengaruh asing, secara tidak langsung akan membawa perubahan budaya dalam masyarakat. Perubahan budaya bisa menjadi pengaruh positif, namun bukan tidak mungkin membawa pengaruh negatif. Saat ini di kota besar di Indonesia, anak-anak muda gemar menikmati tayangan dari Korea. Mereka juga meniru cara berpakaian muda-mudi Korea. Apakah sesuai dengan nilai-nilai dalam budaya Indonesia? Belum tentu!

Pengaruh positif akibat globalisasi tentu akan memperkaya manusia di sebuah negeri. Namun tanpa benteng nilai budaya yang kuat, tidak mustahil nilai luhur sebuah bangsa akan luntur akibat globalisasi.


Selasa, 10 November 2020

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan tersebut mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ini dipengaruhi oleh banyak faktor dan juga perubahannya dapat menuju ke arah yang positif maupun menuju arah yang negatif. Perubahan sosial yang terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor dan mempunyai berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat. Para ahli mempunyai pendapat yang berbeda tentang perubahan sosial tersebut.

Menurut Selo Soemardjan, Perubahan Sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistemsosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai , sikapsikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin, Perubahan sosial adalah suatu variasi cara-cara hidup yang telah diterima, baik yang timbul karena kondisi geografis, kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

Menurut Kingsley Davis perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalamstruktur dan fungsi masyarakat.

Perubahan kebudayaan adalah perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat bersangkutan. Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan di mana terjadi ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. 

Unsur-unsur kebudayaan dikenal sebagai tujuh unsur yang universal, yaitu sebagai berikut.

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. 

Peralatan dan perlengkapan hidup manusia meliputi perumahan, pakaian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, dan transportasi. Peralatan hidup manusia ini terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Bahasa. Bahasa merupakan sarana komunikasi utama manusia untuk mengenal sesamanya. Pada jaman dahulu ketika orang belum mengenal tulisan (masa prasejarah), komunikasi berlangsung secara lisan, namun setelah mengenal tulisan, orang menyampaikan dengan bahasa tulis.

Sistem Pengetahuan. 

Sistem pengetahuan dimiliki oleh masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi yang dikuasai oleh masyarakat itu sendiri. Pengetahuan yang dimiliki masyarakat sangat terkait dengan pengalaman hidup yang dilalui masyarakat tersebut. Dari pengalaman itu muncullah pengetahuan bercocok tanam, pengetahun tentang alam semesta, pengetahun tentang flora, fauna dan sebagainya.

Sistem Kemasyarakatan.

Sistem kemasyarakatan meliputi sistem perkawinan dan sebagainya. Sistem kemasyarakatan merupakan salah satu unsur kebudayaan yang selalu berubah seiring dengan perkembangan pengetahuanmasyarakat.

Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian. 

Sistem ekonomi dan mata pencaharian masyarakat ada kecenderungan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Masyarakat pedesaan yang semula menggeluti bidang pertanian, sebagai akibat dari makin sempitnya lahan pertanian karena digunakan untuk pemukiman ataupun kegiatan industri banyak di antaranya yang beralih pekerjaan ke bidang industri.

SistemReligi

Sistem religi atau kepercayaan yang dianut masyarakat telah mengalami perubahan. pada masa dulu orang menganut animisme (kepercayaan terhadap kekuatan roh-roh), ada juga yang menganut dinamisme (kepercayaan terhadap kekuatan benda-benda), namun sekarang sebagian besar orang telah menganut agama yang mempercayai adanya Tuhan.

Kesenian. 

Kesenian meliputi seni tari, seni suara, seni lukis, seni pahat, senimusik, seni rias, dan seni drama. Bentuk-bentuk seni ini selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Senin, 02 November 2020

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL


Bentuk interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu proses sosial asosiatif dan disasosiatif.

Sosiolog Jerman, George Simmel pertama kali membahas tentang dua proses ini. Ada proses asosiatif yang meliputi kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Kemudian ada proses disosiatif mencakup persaingan, kontravensi, pertikaian, dan konflik sosial.

Proses asosiatif

Proses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Proses ini penting untuk integrasi dan kemajuan masyarakat. Dalam proses sosial ini anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerjasama.

Proses sosial asosiatif dibedakan menjadi empat, meliputi: 

1. Kerja sama

Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama biasanya berawal dari kesamaan orientasi.

Bentuk kerja sama dibagi menjadi 4 yaitu:

  1. Kerja sama spontan, yang terjadi secara serta merta.
  2. Kerja sama langsung, sebagai hasil perintah atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
  3. Kerja sama kontrak, dilakukan atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu yang disepakati bersama.
  4. Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

2. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penyesuaian diri orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang semula saling bertentangan.

Akomodasi dilakukan sebagai upaya mengatasi ketegangan-ketegangan antara pihak yang bertentangan. Tujuan akomodasi tercipta keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai dalam masyarakat.

Terdapat delapan bentuk akomodasi yaitu:

Coersion: terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain terutama terhadap pihak yang lebih lemah.
Kompromi: terjadi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian, semua pihak bersedia memahami keadaan pihak lain.
Arbitrasi: terjadi bila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi dihadirkan pihak ketiga yang netral untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan.
Mediasi: hampir sama arbitrasi namun dalam mediasi pihak ketiga bertindak sebagai penengah, tidak punya wewenang memberi keputusan penyelesaian perselisihan antara kedua belah pihak.
Konsiliasi: bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.
Toleransi: bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi. Ada keinginan menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.
Stalemate: terjadi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.
Ajudikasi: penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.
Baca juga: Pengertian Lembaga Sosial

3. Asimilasi

Soerjono Soekanto menerangkan, asimilasi adalah proses sosial yang ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia.

Proses ini meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:

- Sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
- Perkawinan campuran (amalgamation).
- Adanya musuh bersama dari luar dari luar.

Sedangkan faktor-faktor penghambat asimilasi adalah:

• Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
• Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi.
• Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
• Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit.
• In-group feeling (perasaan yang kuat terhadap budaya kelompoknya).
• Bila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.

4. Akulturasi

Koentjaraningrat mengartikan akulturasi sebagai proses sosial yang timbul bila kelompok manusia kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing.

Unsur-unsurnya kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Proses Disosiatif

Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan disharmoni akibat adanya pertentangan antar-anggota masyarakat.

Ketidaktertiban sosial (social disorder) memunculkan disintegrasi sosial akibat pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut. Maka dari itu, proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif.

Meski proses ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, ketidakhadiran disasosiatif berakibat stagnasi masyarakat.

Proses sosial disosiatif meliputi :

1. Persaingan

Persaingan adalah suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

Persaingan terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

Ada beberapa fungsi persaingan yaitu :

- Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.
- Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.
- Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.

Penyebabnya adanya perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau dengan pendirian masyarakat.

Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi adalah:

- Kontravensi umum, misal penolakan, mengancam pihak lain, perlawanan.
- Kontravensi sederhana, misal menyangkal pernyataan orang di depan umum.
- Kontravensi intensif, misal penghasutan atau penyebaran isu.
- Kontravensi rahasia, misal pembocoran rahasia.
- Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi.

3. Pertikaian

Pertikaian merupakan bentuk lanjut kontravensi artinya perselisihan sudah bersifat terbuka. Terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam.

Pertikaian dapat muncul bila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan.

4. Konflik

Konflik secara umum sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami.

Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu proses dimana semua penduduk di dunia ini bisa saling terhubung bertukar segala sesuatu tanpa terikat b...