Minggu, 19 Juli 2020

CINCIN KAWIN


Oleh Siswi Mardiastuti

Wanita paruh baya itu berbahagia. Lantaran pinangan adik iparnya telah diterima keluarga calon isterinya. "Apa saja yang perlu ku persiapkan untuk pernikahanku nanti, Mbak?" tanya calon mempelai laki-laki pada kakak iparnya. Sang kakak yang sudah dianggap seperti ibunya itu pun lantas menyodorkan kertas. Bertuliskan daftar barang-barang hantaran pernikahan. Seperangkat alat sholat, satu set cincin, satu set busana wanita, peralatan rias, dan berbagai macam makanan tradisional.

Kedua saksi, semua keluarga dan tamu undangan di acara ijab kabul secara serempak mengucapkan, "Sah". Kemudian mempelai pria memakaikan cincin di jari manis perempuan yang telah sah menjadi isterinya itu. Raut senyum bahagia terus terpancar dari wajah mereka. Kebahagiaan mereka turut diikuti suka cita dari keluarga besarnya. Tapi tidak dengan kakak iparnya. Sejak acara pemakaian cincin, gurat wajahnya menggambarkan kesedihan.

"Dik, apa yang sedang kau pikirkan?" Dalam perjalanan pulang, suaminya yang duduk di dekat jendela ingin segera terjawab rasa penasarannya. "Aku ingat saat kita menikah dulu, Mas. Kok aku tidak kau pakaikan cincin seperti itu ya? Malah sampai sekarang juga tak ada cincin yang melingkar di jariku." 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu proses dimana semua penduduk di dunia ini bisa saling terhubung bertukar segala sesuatu tanpa terikat b...